Cahaya Merah di atas Belitung dan Bunyi Ledakan, Itukah Meteor Perseid?

 

Cahaya Merah di atas Belitung dan Bunyi Ledakan, Itukah Meteor Perseid

Diketahui Warga Selat Nasik, Lewat Kampit, hingga Dendang dan Gantung

BERITA BELITUNG TERKINI – Warganet Belitong dihebohkan oleh cahaya merah panjang memancar dari arah langit dalam waktu hitungan detik hingga kemudian terdengar suara ledakan. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Salah satu warga Kecamatan Kelapa Kampit, Wahyu (20) mengaku kaget setelah melihat cahaya tersebut. Saat itu ia bersama dengan kedua temannya sedang nongkrong di Kulong Cinte, Desa Mayang Kecamatan Kelapa Kampit.

“Cahayanya panjang dan langit tiba-tiba terang berwarna merah ada orange bercampur keputih-putihan , sekitar lima detik, lalu terjadi bunyi seperti ledakan boom,” kata Wahyu.

Hal yang sama juga dialami Fendi (34), warga Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit. Menurut Cibob, sapaan akrab Fendi, saat itu ia sedang mengendarai sepeda motor dan karena langit terlihat terang lalu ia mendongak ke atas.

“Kalau dentuman tak dengar, mungkin karena saya sedang naik motor,” ujarnya.

Menurut informasi yang dirangkum Berita Belitung Terkini, dugaan lintasan meteor dan dentuman ini tidak hanya dilihat dan didengar oleh warga Kecamatan Kelapa Kampit, namun hal yang sama juga diketahui oleh warga Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung, dan kecamatan di Beltim lainnya seperti Kecamatan Damar dan Manggar, serta kemungkinan oleh warga di Kecamatan Dendang dan Gantung.

Hujan Meteor Perseid?

Dilansir dari liputan6.com, Hujan Meteor Perseid telah aktif terjadi sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2020. Fenomena alam ini akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus.

Menurut Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, hujan meteor ini dinamai Perseid berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus. Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.

"Hujan Meteor Perseid dapat disaksikan mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit) ketika titik radian berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian 25,3 derajat," ungkap Pussainsa LAPAN, seperti dikutip dari akun instagramnya, Senin (10/8/2020).***

Sumber: liputan6.com

0 Response to "Cahaya Merah di atas Belitung dan Bunyi Ledakan, Itukah Meteor Perseid?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel